Jumat, 10 April 2009

MENJADIKAN USAHA BERNILAI IBADAH

Adakah di antara kamu yang pengin jadi pengusaha? Tentu ada dong! Di tengah kompetisi persaingan kerja yang semakin ketat, membuka usaha menjadi alternatif paling ampuh untuk tetap bisa bertahan. Alasan lainnya lagi, kamu bisa menolong orang lain dengan memberikan pekerjaan dan upah. Untung kan? Tapi, kamu kudu ingat kalo usaha yang kamu lakukan itu harus bernilai ibadah alias dibingkai dalam ridha mencari kerelaan Allah. Maksudnya, jangan sampai kamu cuma mengejar keuntungan materi belaka dan mengesampingkan tujuan utama usaha, yaitu ibadah. Ini perlu benar-benar ditanam dalam hati dan pikiran lho. Agar nggak asal Bilang kalo usahanya bernilai ibadah tapi praktiknya lebih kejam dari kapitalis.
Nah, ngomong-ngomong soal usaha yang bernilai ibadah tampaknya kita perlu meneladani pengusaha kelahiran Jakarta 25 tahun silam kali ini dech. Namanya Mas Ubaidillah atau akrab disapa dengan panggilan Akh Ubay. Apa sih yang menarik dari usaha yang dijalankan Akh Ubay? Yuk, kita simak bahasan Muda Mandiri kali ini. Karena Ingin Menyebarkan Hidayah Perlu kamu ketahui kalo usaha Mas Ubaidillah awalnya bernama Darul Huda dan sekarang berganti menjadi El Huda Islamic Corner. Kenapa harus El Huda Islamic Corner? Kita denger jawaban dari pemiliknya langsung yuk. “Nama El Huda Islamic Corner itu sebenarnya memiliki arti di setiap katanya. El Huda berarti hidayah. Maksudnya, usaha ini diharapkan menjadi jalan hidayah bagi orang yang mencari petunjuk kebenaran. Adapun Islamic Corner berarti pusat Islam. Artinya, ada harapan besar untuk menyajikan kebutuhan materi dan non materi umat Islam di satu pusat sehingga pekerjaan mereka semakin mudah. Itulah El Huda Islamic Corner.”

Nah, berangkat dari makna yang terkandung dalam nama El Huda Islamic Corner, maka Akh Ubay menyajikan beberapa produk dalam usahanya. Tapi tidak semua produk di jual lho. Kenapa? Ya, karena mayoritas produk yang ditampilkan hanya boleh di sewa saja, not for sale. Dan inilah yang menjadi ciri khas El Huda dibandingkan usaha para pengusaha muslim lain.

Apa nggak rugi ya? Secara matematis memang rugi. Coba bayangin deh, VCD kajian dan buku-buku dengan harga puluhan ribu rupiah boleh disewa dengan biaya seribu hingga tiga ribu rupiah sehari. Tentu beda dong dengan beberapa penerbit yang berlomba-lomba mencari untung dengan mematok harga mahal untuk buku-buku karya para ulama Islam. Tapi beginilah jika usaha itu memang diniatkan untuk ibadah, Insya Allah. Bukan sekedar uang dan popularitas tujuannya. Bisa menjadi media hidayah bagi orang untuk mengenal Islam menjadi keuntungan besar dibanding menjual buku atau produk Islam dengan harga selangit. Jadi kebayang kalo para penerbit buku-buku Islam bagi-bagi buku gratis untuk dakwah Islam? Sama dong?!

Kenapa harus Mahal ?
Jika kamu mau tahu, ide awal munculnya El Huda Islamic Corner itu berangkat dari pertanyaan, “Kenapa sih harga buku dan produk Islam itu mahal?” Pertanyaan ini muncul ketika Mas Ubaidillah mulai mengkoleksi beberapa buku dan VCD kajian Islam tahun 2004. Ia merasakan harga buku-buku dan VCD Islam relatif lebih mahal bila dibandingkan buku-buku umum. Tidak tanggung-tanggung, untuk harga satu buku Islam bisa disamakan dengan harga empat buku umum. Begitupula dengan VCD kajian Islam. Padahal, umat Islam sangat membutuhkan ilmu yang terkandung dalam buku atau VCD kajian Islam tersebut. Itu juga berlaku untuk produk Islam yang lain lho. Sampai-sampai ada ustad yang bilang, “Ada sekolah namanya Abu Bakr, tapi biayanya Abu Jahl”, tutur Akh Ubai sambil tersenyum.

Berangkat dari permasalahan itu, Akh Ubay pun membuat terobosan agar orang yang tidak memiliki cukup uang tetep mampu mengakses ilmu-ilmu Islam alias mendapat hidayah. bagaimana caranya? Caranya dengan memberikan pinjaman buku atau VCD kajian Islam kepada orang yang membutuhkan. Ternyata, cara ini disambut antusias oleh teman-teman Mas
Ubaidillah. Lambat laun, ada keinginan untuk menambah jumlah koleksi.

Maka, peminjaman pun kemudian dikenakan biaya sewa yang murah. Dari Persewaan Hingga Penjualan Produk Tampaknya, tak bisa dipungkiri kalo kebutuhan akan dana dalam usaha itu memang wajib diperlukan. Sejak El Huda resmi membuka usaha di sebuah kios di sekitar kampus UGM, dana operasional yang dibutuhkan bertambah. Untuk menjaga kelangsungan operasi El Huda, maka Mas Ubaidillah menjual beberapa produk Islam untuk menutupi biaya produksi. Memang, produk-produk Islam ini masih relatif karena harga dari produsen sudah cukup mahal. “Tapi, jika kita ingat tujuan usaha adalah ibadah maka tidak perlu ambil untung besar”, sambung Akh Ubay membela diri.

Tentu masih banyak hal yang menarik dari El Huda Islamic Corner. Tapi karena adanya keterbatasan, mungkin yang sedikit ini bisa bermanfaat. Kita berharap, akan muncul El Huda-El Huda lain di tempat lain sehingga dakwah Islam lebih luas menyebar.
(Adin_Abu Yusuf)
elfata_online

1 komentar:

Abu Fathan mengatakan...

asalamualaikum Markaz Abu Fathan mempersembahkan 3 situs utk menambah ilmu dienul islam anda
kunjungi : http://www.markazsunnah.co.cc dan http://www.desasalaf.co.cc serta http://www.desasalafy.co.cc moga bermanfaat